A.
KOMPETENSI MENULIS KREATIF
Menulis kreatif adalah kompetensi. Setiap
individu dituntut memiliki kemampuan dari aspek pengetahuan, sikap, proses, keterampilan,
hasil, dan profesi dalam menulis. Saat itulah menulis dapat dikatakan sebagai
kompetensi. Potensi adalah modal awal tumbuh kembangnya kompetensi dalam diri
seseorang. Menulis sebagai kompetensi menitikberatkan sikap mental dan cara
berpikir yang direfleksikan dalam kebiasaan dan tindakan. Kompetensi berkaitan
erat dengan kemampuan melaksanakan apa yang ingin dilakukan. Menulis tidak
hanya fokus dalam memperlakukan “bakat istimewa” yang kita miliki, tetapi juga
pada kemampuan memadukan minat untuk belajar dan membangun kebiasaan untuk
menuangkan setiap ide dan gagasan secara tertulis.
Dalam konteks pembelajaran, menulis
kreatif harus dijadikan kompetensi. Kemampuan menulis yang berbasis kreativitas
individu. Kemampuan yang berasal dari pengetahuan yang dimiliki, bersikap
positif terhadap kemampuan, mau berproses untuk melakukannya, terampil dalam
menerapkan, hingga muncul menjadi alternatif profesi di masa depannya. Finch
dan Crunkilton (dalam Mulyasa, 2004) menyatakan kompetensi adalah penguasaan
terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk
menunjang keberhasilan.
Enam
Kompetensi Menulis Kreatif
Diagram
Kompetensi Menulis Kreatif
B.
MENULIS KREATIF
Pada
dasarnya, menulis kreatif dibangun dari dua unsur penting; menulis sebagai
keterampilan dan kreatif sebagai mentalitas yang cenderung untuk mencipta.
Menulis merupakan keterampilan untuk menuangkan ide dan gagasan secara
tertulis. Kreatif berhubungan dengan kemampuan dalam mencipta. Menulis kreatif
dapat didefinisikan sebagai proses menulis yang bertumpu pada pengembangan daya
cipta dan ekspresi pribadi dalam bentuk tulisan yang baik dan menarik. Artinya,
menulis kreatif menekankan pada proses aktif seseorang untuk menuangkan ide dan
gagasan melalui cara yang tidak biasa sehingga mampu menghasilkan karya cipta
yang berbeda, yang tidak hanya baik, tetapi juga menarik. Rincian proses dalam
menulis kreatif melalui diagram berikut.
Menulis
|
Kreatif
|
Bersifat aktif, tidak pasif
|
Mentalitas untuk mencipta, daya cipta
|
Menuangkan ide dan gagasan secara tertulis, bukan
lisan
|
Memadukan kecerdasan
dan imajinasi
|
Orientasi pada proses, bukan hasil/karya
|
Orientasi cara pikir dan karya yang beda
|
Tiga Sifat Tulisan Kreatif
Proses
menulis kreatif setidaknya bertumpu pada 3 (tiga) sifat tulisan kreatif
berikut.
1. Imajinatif
2. Ekspresif
3. Apresiatif
Menulis
kreatif adalah menulis dengan cara yang beda karena sumber penciptaan karya
kreatif pada dasarnya adalah kehidupan manusia itu sendiri. Menulis kreatif
memadukan keterampilan menulis dan kreativitas yang dimiliki seseorang.
Contoh
menulis kreatif:
Menulis tidak kreatif: Bulan tampak bersinar terang
di langit. Di sekitarnya, tampak awan tipis mengitarinya.
Menulis kreatif: Sinar rembulan menguak dari balik awan tipis. Cahayanya menebar hingga dedaunan pohon.
Aku dan dia pun masih bercengkrama hingga
larut malam. Tetes embun mulai
merambah wajahku, menyaksikan cinta kita berdua.
Menulis kreatif sesungguhnya adalah proses
menuangkan ide / gagasan sebagai wujud pengendalian pikiran-pikiran kreatif
agar dapat menjadi tulisan yang baik dan menarik. Jadi, menulis kreatif adalah
proses yang apabila berlangsung secara konsisten maka akan menjadi keterampilan
(skill) sebagai modal untuk menekuni
profesi sebagai penulis kreatif.
Tujuh
modal penting dalam menulis kreatif:
1. Kebiasaan
membaca
2. Pemikiran
yang mapan
3. Kemauan
menulis
4. Belajar
dari keberhasilan penulis lain
5. Kesadaran
kreativitas yang tinggi
6. Kepekaan
terhadap setiap peristiwa
7. Orientasi
sastra
C. PENGERTIAN DAN TUJUAN MENULIS
Pengertian atau batasan menulis
menurut beberapa orang yang dapat menginspirasi kita untuk termotivasi menulis.
Stephen
King: Menulis
berarti menciptakan duniamu sendiri.
Seno
Gumira Ajidarma: Menulis
adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk
menyapa, suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara
itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang.
Pramoedya
Ananta Toer:
Orang
boleh pandai setinggi langit, tetapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di
dalam masyarakat dan dari sejarah.
Goenawan
Mohamad:
Menulis
adalah proses yang minta pengerahan batin, proses yang berjerih payah dan bukan
sekedar soal keterampilan teknik.
Helvy
Tiana Rosa:
Menulis
adalah ketika sebuah karya selesai ditulis, maka pengarang tak mati. Ia baru
saja memperpanjang umurnya lagi.
Wiji
Thukul:
Jika
aku menulis dilarang, aku akan menulis dengan tetes darah!
Gebhardt
dan Dawn Rodrigues:
Writing
is one of the most important things you do in college (menulis merupakan salah
satu hal paling penting yang kamu lakukan di sekolah).
Eric
Gould, Robert Diyanni, dan William Smith:
Menulis
adalah perilaku kreatif karena membutuhkan pemahaman atau merasakan sesuatu:
sebuah pengalaman, tulisan, dan peristiwa.
Syarifudin
Yunus:
Menulis
adalah teks bertutur kata sesuai dengan gaya sendiri, dari yang diketahui dan
dialami.
Beberapa
tujuan menulis yang penting untuk dipahami, antara lain seperti berikut:
1. Menceritakan
sesuatu;
2. Menginformasikan
sesuatu;
3. Membujuk
pembaca;
4. Mendidik
pembaca;
5. Menghibur
pembaca;
6. Memotivasi
pembaca;
7. Mengekspresikan
perasaan dan emosi.
Ada berbagai versi tahapan menulis. Tahapan menulis
4P (Pikir – Praktik – Penyuntingan – Publikasi) yang dapat ditempuh untuk
memulai menulis. Adapun tahapan 4P terdiri atas berikut.
1. Tahap
Pikir.
2. Tahap
Praktik.
3. Tahap
Penyuntingan.
4. Tahap
Publikasi.